Status Hara N,P,K Tanah dan Korelasinya dengan Produksi Kentang (Solanum tuberosum) di Kabupaten Karo

Authors

  • Agus toni Tarigan Program study Pascasarjana S3 Ilmu Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan
  • Hamidah Hanum Program Study Pascasarjana, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, medan

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jtsl.2019.006.1.9

Keywords:

N-Tanah, P-Bray dan K-tukar, Kentang

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat Korelasi antara Status hara N,P,K di lahan pertanaman kentang dengan produksi di 27 desa 9 (Sembilan) Kecamatan Sentra Produksi di Kabupaten Karo. Metode penelitian adalah Survey. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2018 sampai dengan September 2018. Parameter yang diamati adalah kandungan N-Total, P-tersedia , dan K-tukar tanah serta Produksi kentang per satuan luas (Ha). Data ini diperoleh dari hasil survey dan analisis sampel tanah di Laboratorium Socfindo Bangun Bandar – Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai, diolah dengan menggunakan perangkat lunak / software SPSS versi 24.

Sifat Kimia tanah menunjukkan bahwa status hara pada lahan yang diteliti berupa status hara N – Total berada pada kriteria rata-rata 11 % sangat tinggi, 37 % status hara tinggi, 48 % status hara sedang dan 4 % dengan status hara rendah. Status hara P-tersedia (P-Bray-I) 96 %  dengan kriteria sangat tinggi dan 4 % pada kriteria sedang, sedangkan status hara K- tukar pada kriteria sangat tinggi sebesar 55 %, kriteria tinggi sebesar 22 %, kriteria sedang sebesar 17 % dan kriteria rendah sebesar 6 %. Sementara produksi kentang yang dihasilkan berada pada kriteria Tinggi sebesar 7 %, sedang sebesar 78 % dan kriteria rendah sebesar 15 %.  Dari hasil uji Korelasi Spearman disimpulkan bahwa Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status hara N-Total, P-Tersedia dan K-Tukar tanah terhadap produksi kentang di lahan petani.

Author Biographies

Agus toni Tarigan, Program study Pascasarjana S3 Ilmu Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan

Fakultas Pertanian

Hamidah Hanum, Program Study Pascasarjana, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, medan

Fakultas Pertanian

References

Aditya Tri Diwa,Meksy Dianawati,Anna Sinaga. 2015, Petunjuk Teknis Budidaya Kentang. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

A.M.Lubis;G.Amrah; Go Ban Hong; M.Yusuf Nyapa; M.Pulungan. 1985. Ilmu Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara. Medan

Angka Tetap Dinas Pertanian Kabupaten Karo Tahun 2017

Arifin, M dan Hardjowigeno, S. 1997. Pedogenesis andisol berbahan abu vulkan andesit dan basalt

Bohn. H.L.. B. L. Mc. Neal. and G.A O’Connor. 1979. Soil Chemistry. John Willey & Sons. New York.

Bockman OC, Kaarstad O, Lie OH, Richard I. 1990. Agriculture and Fertilizers. OsloNorway: Agriculture Group.

Darmawijaya. 1990. Klassifikasi Tanah. yogjakarta: Gajah Mada University Pr.

Ferela, B. D. I. 2008. Efisiensi serapan p pada andisols tawang mangu dengan penambahan vermikompos dan kentang (solanum tuberosum L.) sebagai tanaman indikator. Fakultas pertanian. Universitas sebelas maret. Surakarta.

Gani, A. 2009. Pemanfaatan Arang Hayati (Biochar) untuk Perbaikan Lahan Pertanian. Bahan Seminar di Puslitbangtan Bogor, tanggal 18 Juni 2009.

Gusbiandha, A. A. 2011. Morfologi dan Karakteristik Kimia Tanah Andisol Pada Penggunaan Lahan Di Desa Kuta Rakyat Kecamatan Namanteran Kabupaten Karo. Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan

Hakim N. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah . Yogyakarta: Gajah Mada University Pr.

Hanafiah KA. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Hanafiah KA. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Rajawali Press.

Hay, R.K.M., and C.B. Tanner. 1978. Tuber initiation and bulking in the potato (Solanum tuberosum L.) under tropical conditions: The importance of soil and air temperature. Trop. Agric. 55( 4): 289-295.

Https://dhemajad92.wordpress.com/kimia/sifat-kimia-tanah/

Josh Chen, Global Citizen, 2011, Kentang, Baltyra.com

Kabupaten Karo Dalam Angka 2017, BPS Kabupaten Karo.

Leiwakabessy, F.M., U. M. Wahjudin, dan Suwarno. 2003. Kesuburan Tanah. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Lembaga Penelitian Sifat Kimia Tanah (LPT). 1983. Kriteria sifat kimia tanah. Balai Penelitian Tanah Bogor.

Maman Kusmana,2014 . Produktivitas tanaman rendah Petani kentang butuh benih berkualitas. Balitsa Lembang Jawa Barat.

Mariani Sembiring, Deni Elfiati,Edi Sigit Sutarta dan T.Sabrina,2015. Peningkatan Ketersediaan Fosfat dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L) dengan menggunakan Talaromyces pinophilus Indigenous dan Pupuk SP36 pada Andisolterdampak erupsi gunung Sinabung.

Masduqi, A. 2004. Penurunan Senyawa Fospat Dalam Air Limbah Buatan Dengan Proses Jerapan Menggunakan Tanah Haloisit. FTSP ITS. Surabaya.

Neneng L.Nurida, Achmad Rachman, dan S.Sutono, 2015. Biochar Pembenah Tanah yang Potensial, Balai Penelitian Tanah, Bogor.

Pang XP, Letey J. 2000. Organic farming: challenge of timing nitrogen availability to crop nitrogen requirement. Soil Sci Soc Am J 64:247-253.

Petunjuk Teknis Budidaya Kentang , 2015. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat.

Pracaya.1991. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rosmarkam, A dan Nasih W.Y. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta.

Santoso, B. 1986. Sifat dan Ciri Andosol. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.

Sarwani, M.,N.L.Nurida, dan F Agus. 2013.Greebhause emissions and land use issues related to the use of bioenergy in Indonesia. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian 32(2);56-66.

Sarwono Hardjowigeno, 1993. Klassifikasi tanah dan pedogenesis, Jakarta. Akademika Pressindo.

Sarwono Hardjowigeno,2003. Ilmu Tanah. Akedemi Pressindo Jakarta.

Saeni MS. 1989. Kimia Lingkungan. Bogor: PAU IPB.

Sukarman dan Ai Dariat, 2014, Tanah Andisol di Indonesia, Karakteristik,Potensi, dan Pengelolaannya untuk Pertanian.

Sukartono dan W.H. Utomo, 2012. Peranan biochar sebagai pembenah tanah pada pertanaman jagung ditanah lempung berpasir (sandy loam) semiarid tropis Lombok Utara. Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kealaman. Buana sains, Tribuana press. Vol 12; No. 1. Hal;91-98.

Sukendar, 2011. Budidaya tanaman kentang varietas granola. Kabar Petani, Artikel Petani Sejahtera Bangsa Berjaya.

Sukmawati. 2011. Ikatan biokimia pospor dalam tanah Andisol.

Soepardi G. 1996. Sifat dan Ciri Tanah. Bogor. IPB Pr.

Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Tan (1991) dalam Marta Ritonga, Bintang, Mariani Sembiring ,; Perubahan Bentuk P Oleh Mikroba Pelarut Fosfat dan Bahan Organik Terhadap P-tersedia dan Produksi Kentang (Solanum tuberosum L.) pada Tanah Andisol Terdampak Erupsi Gunung Sinabung , Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan 2015.

Tan, K.H., 1998, Dasar-Dasar Kimia Tanah. Terjemahan D.H. Goenadi, Universitas Gajah Mada Press, Yogyakarta

Uehara, G., and G. Gillman. 1981. The Mineralogy, Chemistry And Physics of Tropical Soils with Variable Charge Clays. Westview Press, Inc. Colorado. 170 p.

Widjaja, A. 1996. Faktor Tanah dalam Menentukan Kebutuhan Pupuk dan Meningkatkan Efisiensi Penggunaan Pupuk dalam Prosiding Lokakarya Nasional Efisiensi Pupuk. Pusat penelitian Tanah dan Agroklimat. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Cipayung, 16-17 Nopember 1987.

Winarso, S. 2005. Kesuburan Tanah, Kesehatan dan Kualitas Tanah. Penerbit Gava Media.

Downloads

Published

07-01-2019

How to Cite

Tarigan, A. toni, & Hanum, H. (2019). Status Hara N,P,K Tanah dan Korelasinya dengan Produksi Kentang (Solanum tuberosum) di Kabupaten Karo. Jurnal Tanah Dan Sumberdaya Lahan, 6(1), 1105–1111. https://doi.org/10.21776/ub.jtsl.2019.006.1.9

Issue

Section

Articles