SIMULASI PENGUKURAN LONGSOR PADA KELERENGAN DAN KEDALAMAN BIDANG GELINCIR YANG BERBEDA

Authors

  • Pilya Tri Oktafiani Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya
  • Sri Rahayu Utami Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya
  • Christanti Agustina Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jtsl.2022.009.2.13

Keywords:

landslide duration, landslide simulation, landslide volume, slickenslide, slope

Abstract

Landslide is one of the geological disasters that often occurs in Indonesia. Landslides can be caused by several factors; there are human factors and natural factors. In principle, landslides occur when the resisting force is smaller than the driving force. Landslides on a small and large scale can occur over time and have a fairly severe impact. Therefore, this study simulated the effect of slope and depth of slip surface on the duration and volume of landslides, which are simulated on two soils with different texture classes. Landslide simulations were conducted at Agro Techno Park and The Experimental Gardens Faculty of Agriculture. The simulation used eight treatments and ten replications consisting of three factors there are soil texture, slope and depth of slickenside. Landslide simulation was conducted using an acrylic box with a size of 100 cm x 50 cm x 75 cm with rain intensity 70 mm hour-1. The variables measured are landslides duration, landslides volume, soil texture and bulk density. Data analysis used an independent sample t-test. The result showed slope and slickenside have a significant effect on landslides duration and landslides volume. The greater the slope, the landslide occurs faster on landslides duration and the greater the volume of the landslide. The deeper slickenside has a longer landslides duration, but the volume of the landslide is larger. It showed that the greater slope has a smaller influence on the depth of slickenside and soil texture on the landslides duration and landslides volume.

References

Adhitya, F., Rusdiana, O. dan Saleh, M.B. 2016. Penentuan jenis tumbuhan lokasi dalam upaya mitigasi longsor dan teknik budidayanya pada areal rawan longsor di KPH Lawu DS: studi kasus di RPH Cepoko. Jurnal Silvikultur Tropika 8(1):9-19.

Akbar, L.O.J., Lihawa, F. dan Mahmud, M. 2021. Analisis tipe dan bidang gelincir longsor di Kabupaten Gorontalo Utara. Jambura Geoscience Review 3(2):73-83.

Akmam, A.H. dan Putra, A. 2017. Optimasi metode batasan invers kuadrat terkecil pada resistivitas geolistrik Wenner-Schlumberger untuk penyelidikan struktur batuan di Kabupaten Malalak Kabupaten Agam Sumatera Barat. International Conference on Technical and Vocation Education and Training 58-63.

Amri, M.R., Yulianti, G., Yunus, R., Wiguna, S., Adi, A.W., Ichwana, A.N., Randorangkir, R.E. dan Septian, R.T. 2016. Risiko Bencana Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Jakarta. pp. 218.

Anriani, D., Akmam dan Amir, H. 2018. Estimasi bidang gelincir menggunakan metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi Schlumberger di Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Kototangah. Pillar of Physics 11(1):33-40.

Arsyad, A.S.M. dan Riadi, B. 2013. Potensi risiko bencana alam longsor terkait cuaca ekstrim di Kabupaten Ciamis,Jawa Barat. Jurnal Ilmiah Geomatika 19(1):57-63.

Arzaq, M.H., Wardoyo, S.S. dan Wicaksono, A.P. 2020. Identifikasi Karakteristik Longsor dan Analisis Kestabilan Lereng (Studi Kasus : Dusun Banjarharjo II , Desa Muntuk , Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul). Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian Ke-II Strategi Pengelolaan Lingkungan Sumberdaya Mineral Dan Energi Untuk Pembangunan Berkelanjutan. 70–77.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2016. Definisi Bencana. https://bnpb.go.id/definisi-bencana.

Maisyaroh, W. 2010. Struktur komunitas tumbuhan penutup tanah di Taman Hutan Raya R. Soerjo Cangar, Malang. Jurnal Pembangunan dan Alam Lestari 1(1):1-9.

Nurhidayati, Akmam dan Amir, H. 2015. Investigasi bidang gelincir di Jorong Koto Baru Nagari Aie Dingin Kabupaten Solok dengan metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi Schlumberger. Pillar of Physics 6(1):73-80.

Pangemanan, V. G.M., Turangan, A.E. dan Somple, O.B.A. 2014. Analisis kestabilan lereng dengan metode Fellenius (Studi Kasus: Kawasan Citraland). Jurnal Sipil Statik 2(1):37-46.

Pemerintah Kota Malang. Malangkota.go.id. 2021. Profil Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Malangkota.Go.Id. https://keclowokwaru.malangkota.go.id/gambaran-umum/ (Diakses: Agustus 9, 2021).

Prayogo, R. 2014. Potensi Bahaya Longsorlahan (landslide) Pada Sub DAS Bruni di Lereng Gunung Wilis Kabupaten Kediri. Pendidikan Geografi FIS Unesa 3(1):66-73.

Priyono. 2015. Hubungan klasifikasi longsor, klasifikasi tanah rawan longsor dan klasifikasi tanah pertanian rawan longsor. Gema 27(49):1602-1617.

Rahmad, R., Suib dan Nurman, A. 2018. Aplikasi SIG untuk pemetaan tingkat ancaman longsor di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Majalah Geografi Indonesia 32(1):1-13.

Rahmi, A. 2012. Analisa pengaruh curah hujan terhadap kejadian tanah longsor di Ulu Klang Malaysia. Jurnal Aptek. 4(1):65-68.

Rohmah, S.A., Maryanto, S. dan Susilo, A. 2018. Identifikasi air tanah daerah Agrotechno Park Cangar Batu Jawa Timur berdasarkan metode geolistrik resistivitas. Jurnal Fisika dan Aplikasinya 14(1):5-11.

Soernarmo, S.H., Sadisun, I.A. dan Saptohartono, E. 2008. Kajian awal pengaruh intensitas curah hujan terhadap pendugaan potensi tanah longsor berbasis spasial di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Jurnal Geoaplika 3(3):133-141.

Soewandita, H. 2018. Analisis kawasan rawan longsor dan keterkaitannya terhadap kualitas tanah dan penggunaan lahan (kasus di kawasan agribisnis Juhut Kabupaten Pandeglang). Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana 2(1):27-35.

Supandi, S., Shilvyanora, A.R. dan Ag, I. 2017. Pengaruh morfologi dan sifat material terhadap kestabilan lereng di Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo. Jurnal Teknologi Technoscientia 10(1):84-91.

Susanti, P.D. dan Miardini, A. 2019. Identifikasi karakteristik dan faktor pengaruh pada berbagai tipe longsor. Agritech. 39(2):97-107.

Tawakkal, M.Z., Surjandari, N.S. dan Dananjaya, R.H. 2016. Pengaruh curah hujan harian maksimum bulanan terhadap stabilitas lereng (studi kasus : Desa Mangunharjo, Jatipurno, Wonogiri). E-Journal Matriks Teknik Sipil 4(2):445-449.

Wibowo, S.B., Widianto dan Sudarto. 2014. Pengaruh kemiringan batas horison terhadap waktu pelongsoran pada tanah dominn debu dan liat. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan 1(1):61-68.

Zaika, Y. dan Syafi’ah. 2012. Pengaruh beban dinamis dan kadar air tanah terhadap stabilitas lereng pada tanah lempung berpasir. Rekayasa Sipil 5(1):35-39.

Downloads

Published

30-06-2022

How to Cite

Oktafiani, P. T. ., Utami, S. R., & Agustina, C. . (2022). SIMULASI PENGUKURAN LONGSOR PADA KELERENGAN DAN KEDALAMAN BIDANG GELINCIR YANG BERBEDA . Jurnal Tanah Dan Sumberdaya Lahan, 9(2), 329–337. https://doi.org/10.21776/ub.jtsl.2022.009.2.13

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3