ANALISIS STATUS KESUBURAN TANAH PADA LAHAN BUDIDAYA RUMPUT ODOT (Pennisetum purpureum CV. MOOT) DENGAN PERLAKUAN PUPUK BOKASHI SLUDGE BIOGAS BERBEDA

Marten Umbu Nganji; I Made Adi Sudarma

doi:10.21776/ub.jtsl.2023.010.2.5

Authors

Marten Umbu Nganji Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan teknologi, Universitas Kristen Wira Wacana
I Made Adi Sudarma Program Studi Peternakan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Kristen Wira Wacana

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jtsl.2023.010.2.5

Keywords:

biogas bokashi sludge fertilizer, odot grass, soil fertility

Abstract

The process of cultivating odot grass by some breeders is still conventional through simple land management and has not used appropriate fertilization technology, both inorganic and organic fertilizers. In this study, organic matter in the form of bokashi sludge biogas fertilizer was used as a basal fertilizer for use in the cultivation of odot grass. Soil samples collected from Kawangu Village, Pandawai District, East Sumba Regency, were analyzed at the Laboratory of Nusa Cendana University, Kupang. Soil sampling was carried out in a composite manner on plots of land to be planted with odot grass with an area of 2 x 1 m where 20 plots of land had been made. The plots of land were treated with a mixture of different bokashi sludge biogas fertilizers in soil media with each treatment, namely without bokashi fertilizer, 10 t ha^-1 biogas bokashi sludge fertilizer, 20 t ha^-1 biogas bokashi sludge fertilizer, 30 t ha^-1 biogas bokashi sludge fertilizer, 40 t ha^-1 biogas bokashi sludge fertilizer. The results of the combined criteria for soil chemical properties showed that the status of soil fertility in odot grass cultivation without bokashi sludge biogas fertilizer was in the medium soil fertility category, while the treatments with bokashi sludge biogas fertilizers of 10 t ha^-1, 20 t ha^-1, 30 t ha^-1, and 40 t ha^-1 were at high soil fertility levels.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Araujo, C.D., Un. M.Y. dan Koten B.B. 2019. Produksi rumput odot (Pennisetum purpureum Cv.Mott) pada lahan kering dengan pemberian pupuk organik cair berbahan feses babi. Jurnal Ilmu Peternakan Terapan 3 (1):6-13.

Harista, F.I. dan Soemarno. 2017. Sebaran status bahan organik sebagai dasar pengelolaan kesuburan tanah pada perkebunan tebu (Saccharum officinarum l.) lahan kering berpasir di PT. Perkebunan Nusantara X, Djengkol-Kediri. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan 4(2):609-620.

Husni, M.R., Sufardi. dan Khalil, M. 2016. Evaluasi status kesuburan pada beberapa jenis tanah di lahan kering Kabupaten Pidie Provinsi Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Unsyiah 1(1):147-154.

Kaca, I.N., Suariani, L., Suwitari, N.K.E. dan Sanjaya, I.G.A.M.P. 2019. Budidaya rumput odot di Desa Sulangai Kecamatan Petang Kabupaten Badung-Bali. Community Service Journal 2(1):29-33.

Kirnadi, A.J. dan Zuraida, A. 2020. Analisis kesuburan tanah lahan lebak (swampyland) pertanaman padi di Kabupaten Banjar. Prosiding, Hasil-Hasil Penelitian tahun 2020. ISBN: 978-623-7583-55-4.

Kusuma, M.E. 2019. Respon rumput odot (Pennisetum purpureum Cv.Mott) terhadap pemberian bokashi kotoran ayam pada tanah berpasir. Jurnal Ilmu Hewani Tropika 8(2):71-76.

Manurung, R., Gunawan, J., Hazriani, R. dan Suharmoko, J. 2017. Pemetaan status unsur hara N, P dan K tanah pada perkebunan kelapa sawit di lahan gambut. Jurnal Pedon Tropika 3(1):89-96.

Mudap, V.N., Nastiti, H.P. dan Manggol, Y.H. 2019. Pertumbuhan dan produksi panen kedua rumput Brachiaria hibryd Cv. Mulato yang diberi bokashi feses kambing dengan dosis yang berbeda. Jurnal Peternakan Lahan Kering 1(4):611-618.

Nganji, M.U. dan Jawang, U.P. 2022. Status hara makro primer tanah di lahan pertanian Kecamatan Tabundung Kabupaten Sumba Timur. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan 9(1):671-676, doi:10.21776/ub.jtsl.2022.009.1.12

Nurmegawati, W., Makruf, E., Sugandi, D. dan Rahman, T. 2007. Tingkat kesuburan dan rekomendasi pemupukan N, P, dan K tanah sawah Kabupaten Bengkulu selatan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Bengkulu.

Pinatih, I.D.A.S.P., Kusmiyarti, B.T. dan Susila, K.D. 2015. Evaluasi status kesuburan tanah pada lahan pertanian di Kecamatan Denpasar Selatan. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika 4(4):282-292.

PPT. 1995. Petunjuk Teknis Evaluasi Kesuburan Tanah. Laporan Teknis No.14. Versi 1,0.1. REP II Project, CSAR, Bogor.

Siswanto. 2006. Evaluasi Sumberdaya Lahan. Penerbit UPN Press.

Soekamto, M.H. 2015. Kajian status kesuburan tanah di lahan kakao Kampung Klain Distrik Mayamuk Kabupaten Sorong. Jurnal Agroforestri 10(3):201-208.

Sufiriyanto, S., Hastuti, H.S., Prabowo, D., Setyawati, S.J.A., Yuwono, E., Andriyani, J. dan Pudjiarti, P. 2012. Optimalisasi pupuk cair urine sapi bunting dan slury biogas metode nanometer untuk meningkatkan produktifitas rumput gajah. Prosiding Seminar Nasional: Pengembangan Sumber Daya Pedesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan II. Purwokerto, 27-28 November.

Sukisno, K.S. Hindarto, H. dan Wicaksono, A.H. 2011. Pemetaan Potensi dan Status Kerusakan Tanah untuk Mendukung Produktifitas Biomassa di Kabupaten Lebong. Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian UNIB.

Sulaiman, W.A., Dwatmadji, dan Sukteky, T. 2018. Pengaruh pemberian pupuk feses sapi dengan dosis yang berbeda terhadap pertumbuhan dan produksi rumput odot (Pennisetum purpureum Cv.Mott) di Kabupaten Kepahiang. Jurnal Sain Peternakan Indonesia 13(4):365-376.

Wati, W.S., Mashudi, M. dan Irsyammawati, A. 2018. Kualitas silase rumput odot (Pennisetum purpureum Cv.Mott) dengan penambahan Lactobacillus plantarum dan molasses pada waktu inkubasi yang berbeda. Jurnal Nutrisi Ternak Tropis 1(1):45-53.