EKSPLORASI MIKORIZA ARBUSKULA INDIGENOUS PADA RHIZOSFER VEGETASI LAHAN PASCATAMBANG BATUBARA

Authors

  • Muhammad Hadi Prayoga Brawijaya University
  • Budi Prasetya Brawijaya University

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jtsl.2021.008.2.6

Keywords:

exploration, glomus, mycorrhiza, post-coal mining

Abstract

Different types of vegetation have the potential to affect a type of spore, the number of spores, and the level of colonization in the roots. This study aims to determine the diversity of genus and the number of arbuscular mycorrhizal spores as well as the level of colonization in the vegetation of Bull Grass (Paspalum conjugatum Berg), Kemunting (Rhodomyrtus tomentosa), and Kirinyuh (Chromolaena odorata L) on post-coal mining land in Margomulyo Village, Kutai Kartanegara, Kalimantan. East. The research was conducted from February to October 2020. Sampling was carried out by purposive sampling based on the land cover area of the Bull grass, Kemunting, and Kirinyuh vegetation with four replications. Laboratory analysis was conducted in Biology Laboratory, Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, Brawijaya University and chemical analysis of soil at the Laboratory of Soil, Faculty of Agriculture, University of Muhammadiyah Malang. The results showed that the genus Glomus was found from each of these vegetations with the number of spores in the Bull grass, Kemunting, and Kirinyuh vegetation, respectively 196 spores, 122 spores, and 100 spores per 100 g of soil, and the level of colonization in these vegetations respectively 83.33%, 63.33%, and 51.50%.

Author Biography

Muhammad Hadi Prayoga, Brawijaya University

Agroekoteknologi

References

Balai Penelitian Tanah. 2009. Juknis Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk (2nd ed). Balai Penelitian Tanah, Bogor. pp 7-27.

Brundrett, M., Bougher, N., Dell, B., Grove, T. and Malajczuk, N. 1996. Working With Mycorrhizas in Forestry and Agriculture. Australian Centre for International Agricultural, Canberra. 340 hal.

Dharmaputri, N.W.P., Wijaya, I.N. dan Adiartayasa, W. 2016. Identifikasi mikoriza vesikular arbuskular pada rhizosfer tanaman lamtoro (Leucaena leucocephala) dan kaliandra (Calliandra calothyrsus) serta perbanyakannya dengan media zeolit. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika 5(2): 171-180.

Doudi, M., Hidayat, M. dan Mahdi, N. 2018. Keragaman Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) di Kawasan IE SUUM Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar. Prosiding Seminar Nasional Biotik 2018, Aceh, pp 474-482.

Herryawan, K.M. 2012. Perbanyakan inokulum fungi mikoriza arbuskular FMA secara sederhana. Jurnal Pastura 2(2): 57-60.

Husin, E.F., Syarif, A. dan Kasli. 2012. Mikoriza sebagai Pendukung Sistem Pertanian Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan. Andalas University Press, p. 99.

INVAM. 2020. Internasional Culture Colection Of Arbuscular and Vesicular Mycorrhizal Fungi. Diakses pada 18 Oktober 2020. http://invam.caf.wvu.edu/myc-info/taxonomy/classification.

Lim, T.K. 2012. Edible Medicinal and Nonedicinal Plants: Volume 3, The Netherlands: Springer, pp 1-159.

Lone, R., Shuchi, A. and Koul, K. K. 2014. Taxonomic characteristic of arbuscular mycorrhizal fungi-a review. International Journal of Microbiological Research 5(3): 190-197.

Masrikail, M.Z., Patadungan, Y.S. dan Isrun. 2019. Analsis kepadatan dan keragaman fungi mikoriza arbuskula (FMA) pada beberapa tanaman perkebunan di Desa Bakubakulu Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. Jurnal Agrotekbis 7(1): 1-9.

Mpapa, B.L. 2016. Analisis kesuburan tanah tempat tumbuh pohon jati (Tectona grandis L.) pada ketinggian yang berbeda. Jurnal Agrista 20(3): 135-139.

Mukhlisi, dan Sidiyasa, K. 2011. Aspek ekologi nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) di hutan Pantai Tanah Merah, Taman Hutan Raya Bukit Soeharto. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 8(3): 385-397.

Muryati, S., Mansur, I. dan Budi, S. W. 2016. Keanekaragaman fungi mikoriza arbuskula pada rhizosfer Desmodium spp. asal PT. Cibaliung Sumberdaya, Banten. Jurnal Silvikultur Tropika 7(3): 188-197.

Nurhayati. 2019. Perbanyakan mikoriza dengan metode kultur pot. Jurnal Wahana Inovasi 8(1): 1-6.

Nusantara, A.D., Bertham, Y.H. dan Mansur, I. 2012. Bekerja dengan Fungi Mikoriza Arbuskula: Bogor, p. 7.

Padri, M.H., Burhanuddin, dan Herawatiningsih, R. 2015. Keberadaan fungi mikoriza arbuskula pada jabon putih di lahan gambut. Jurnal Hutan Lestari 3(3): 401-410

Pambudi, D., Indrawan, M. dan Soemarno. 2017. Pengaruh blotong, abu ketel, kompos terhadap ketersediaan fosfor tanah dan pertumbuhan tebu di lahan tebu pabrik gula Kebon Agung, Malang. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan 4(1): 431-443.

Pulungan, A.S.S. 2013. Infeksi fungi mikoriza arbuskula pada akar tanaman tebu (Saccharum officinarum L). Jurnal Biosains Unimed 1(1): 43-46.

Rizal, A., Kissinger, dan Syam'ani. 2020. Analisis keberhasilan revegetasi pasca tambang batubara di PD. Baramarta Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal Sylva Scienteae 3(1): 13-25.

Saputra, B., Linda, R. dan Lovadi, I. 2015. Jamur mikoriza vesicular arbuskular (MVA) pada tiga jenis tanah rhizosfer tanaman pisang nipah (Musa paradisiaca L. var. Nipah) di Kabupaten Pontianak. Jurnal Protobiont 4(1): 160-169.

Saputri, Y.E., Noli, Z.A. dan Suwirmen. 2016. Respon pertumbuhan tanaman Desmodium heterophyllum Willd Dc dengan pemberian fungi mikoriza arbuskular (FMA) pada tanah lahan bekas tambang batubara Sawah Lunto. Jurnal Biocelebes 10(2): 52-60.

Setiawan, K.A., Sutedjo, S. dan Matius, P. 2018. Komposisi jenis tumbuhan bawah di lahan revegetasi pasca tambang batubara. Jurnal Hutan Tropis 1(2): 182-195.

Setyowati, D.N., Amala, N.A. dan Aini, N.N.U. 2017. Studi pemilihan tanaman revegetasi untuk keberhasilan reklamasi lahan bekas tambang. Jurnal Teknik Lingkungan 3(1): 14-20.

Suryati, T. 2017. Studi fungi mikoriza arbuskula di lahan pasca tambang timah Kabupaten Bangka Tengah. Jurnal Teknologi Lingkungan 18(1): 45-53.

Susilo, A., Suryanto., Sugiarto, S. dan Rizki, M. 2010. Status Riset Reklamasi Bekas Tambang Batubara. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Balai Besar Penelitian Dipterokarpa: Samarinda. pp 3-49.

Ura, R., Paembonan, S.A. dan Umar, A. 2015. Karakteristik fungi arbuskular mikoriza genus glomus pada akar beberapa jenis pohon di hutan kota Universitas Hasanuddin Tamalanrea. Journal of Chemical Information and Modeling 6(11): 16-21.

Wardhani, N.D. 2006. Aplikasi mulsa Chromolaena odorata (L.) Kings and Robinson dan cendawan mikoriza arbuskular pada tanah Latosol untuk pertumbuhan dan produksi Pueraria javanica. Jurnal Nutrisi dan Teknologi Pangan 1(4): 12-17.

Wulandari, G., Noli, Z.A. dan Suwirmen. 2014. kompatibilitas spora glomus hasil isolasi dari rizosfer macaranga triloba dengan tiga jenis tanaman inang. Jurnal Biologi Universitas Andalas 3(2): 116-122.

Yassir, I. dan Omon, R.M. 2006. Hubungan potensi antara cendawan mikoriza arbuskula dan sifat-sifat tanah di lahan kritis. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman 3(2): 107-115.

Zhang, L., Zhang, P., Yoza, B., Liu, W. and Liang, H. 2020. Phytoremediation of metal contaminated rare earth mining sites using Paspalum conjugatum. Chemosphere 25(9): 127-280.

Downloads

Published

01-07-2021

How to Cite

Prayoga, M. H., & Prasetya, B. (2021). EKSPLORASI MIKORIZA ARBUSKULA INDIGENOUS PADA RHIZOSFER VEGETASI LAHAN PASCATAMBANG BATUBARA. Jurnal Tanah Dan Sumberdaya Lahan, 8(2), 349–357. https://doi.org/10.21776/ub.jtsl.2021.008.2.6

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>